Wajah cantik dan polos itu seketika menjadi kesal disaat dirinya menyadari jika pemilik gedung ini kini tengah mengerjainya. Ya, Aleena memang sepolos itu, jadi sangat wajar jika sering dikerjai atau dijahili oleh orang lain. Termasuk Aslan yang juga ikut menjahili Aleena.
'Sial, kenapa bisa saya dikerjai olehnya dan saya tidak sadar? Jelas-jelas kopi ini sudah ditambah gula,' batin kesal Aleena.
"Bagaimana? Gulanya ada?" tanya Lady sambil tertawa kecil saat melihat wajah Aleena yang sedikit terlihat sangat kesal.
"Sialnya saya dikerjai oleh Tuan Aslan," ucap Aleena dengan malas.
Gelak tawa Lady langsung pecah mendengar jawaban dari Aleena. Selama dirinya bekerja disini, Aslan tidak pernah sejahil ini dengan karyawannya. Bahkan cenderung sangat cuek sekali.
"Haha, Aleena, sepertinya Tuan Aslan memang sangat senang mengerjai dirimu," ujar Lady.
"Lady, kamu menyebalkan sekali. Saya sedang kesal dan kau tertawa seperti itu."