"Kau mengerti, Nona Aleena Maiserin Diratama?" tanya Evano.
Ya, kepercayaan diri Aleena memang sangat tinggi. Tapi, Aleena lupa jika orang di hadapannya itu bukan orang biasa. Tentu saja Evano memiliki cara tersendiri untuk tidak merasa terpojokkan oleh Aleena.
Aleena mengangguk tanda dia mengerti dengan semua yang diucapkan oleh Evano. Tentu saja mencoba untuk benar-benar mengerti sehingga tidak dianggap terlalu bodoh oleh lelaki itu.
Senyuman demi senyuman mulai tergambar jelas di wajah Aleena seolah menggambarkan jika dia baik-baik saja walaupun tidak bisa dipungkiri jika ketakutan dalam dirinya itu sangat nyata. Tapi, Aleena sadar jika berhadapan dengan Evano jangan menunjukkan ketakutan karena Evano akan menginjak harga dirinya.
'Ya, tidak masalah menaikkan harga jual diri ini, Tuan Evano sudah terlanjur membayar mahal saya, kan? Jadi, untuk apa merendahkan diri dihadapan lelaki sepertinya,' batin Aleena.