Jantung terasa berdetak tidak karuan disaat Aleena diminta untuk keruangan Aslan. Ya, Aleena tahu maksud dan tujuan Aslan memanggilnya kali ini untuk mempertanyakan berkas penting yang sudah hilang di atas mejanya, hanya saja Aleena berpura-pura tidak mengerti dengan semua yang terjadi.
Kini, Aleena sudah berdiri tepat di depan Aslan. Dengan kaki yang lemas namun Aleena mencoba untuk tetap terlihat baik-baik saja agar Aslan tidak terlalu curiga dengan sikap Aleena. Terutama Lady dan Sekretaris Leo yang memiliki tingkat kepekaan yang sangat tinggi.
"Aleena."
"Iya, Tuan Aslan?"
"Saya sedang tidak bercanda jadi saya harap kamu menjawabnya dengan benar. Apakah ada orang asing yang datang ke lantai ini dan masuk ke ruangan saya? Katakan!"
Aleena terdiam seketika disaat pertanyaan itu sudah dilayangkan oleh Aslan. Ya, Aleena berpura-pura seperti berpikir agar semuanya terlihat senatural mungkin.