Ini sudah hari ketiga William seperti seorang yang putus asa karena ditinggal mati sang istri, padahal Marion tidak mati. Wanita itu hanya belum stabil dan masih membutuhkan pemeriksaan.
Seperti hari ini, ia menyaksikan sendiri bagaimana Markus memeriksa wanita tercintanya itu, sembari mencatat segala yang harus dicatat oleh pria itu mengenai kondisi Marion.
Markus kemudian mengambil sekantung besar darah yang sempat dikuras habis, kini ada di tangan Markus dan akan ia transfusikan kembali ke tubuh Marion.
Perlahan wanita itu mulai tampak segar, kembali seperti Marion yang dikenal oleh William, dengan kulit kecoklatan yang menawan dan pipinya yang memerah segar. Terlebih, setelah itu tubuh yang semula hanya diam tak bergerak itu akhirnya memberi respon atas usaha yang telah dilakukan oleh Markus.
Jemari Marion bergerak, disusul matanya yang mulai mengerjap dan perlahan terbuka.