"Tidak! Kau bercanda, kan, Emily? Ayahku tidak mungkin mati! Ia baik-baik saja. Gabriella yang mengatakan padaku, kalau dia—"
Bisu ... tak ada satu pun dari William maupun Emily yang mengatakan sepatah kata pun, bahkan Marion menatap keduanya bergantian, tetapi tak juga ada kalimat yang bisa diucapkan keduanya.
Mereka sama terkejutnya dengan Marion, sama patah hatinya.
Namun, tetap saja, Marion yang paling merasakan penderitaan itu. Ia yang paling tersiksa dengan sakit dan kepedihan atas tiadanya Jeremiah.
"Tidaaak ... ayah ... ayah ...." Gadis itu terisak, melorot tubuhnya ke lantai dan tersedu di sana.
Ia tak peduli apa yang akan dilakukan oleh William dan Emily. Ia bahkan tak peduli andai ia mati karena menumpahkan air matanya secara masif dan tak terkendali.
Apakah manusia akan mati karena menangis?
Andaikan tidak, bagaimana cara ia bertahan sekarang jika tanpa sang ayah? Bagaimana ia akan mengadukan segalanya jika ayahnya tiada?