"M–memangnya bisa terjadi yang seperti itu?" tanya Marion, yang semula kesal, tiba-tiba berubah penasaran akan apa yang baru saja diucapkan kekasihnya itu.
"Apa pun mungkin saja terjadi, Marion. Kau tahu sendiri, dunia macam apa yang kau huni ini. Jangan terlalu terkejut jika kau tahu kenyataannya seperti apa yang kucemaskan. Itu sebabnya aku berusaha mencari tahu. Apa pun yang berhubungan denganmu, adalah hal penting bagiku," ucap William.
"Sekarang habiskan makananmu, lalu beristirahatlah." Baru saja William mengatupkan mulutnya, terpaksa ia bangkit kala mendengar deting nyaring dari telepon genggamnya. Bergegas ia menerima panggilan itu terlebih saat melihat siapa yang memanggilnya selarut ini.
"Ya, Gabby? Apakah ada masalah?" tanya William dengan kening berkerut, cemas menanti jawaban dari wanita yang bicara dengannya di seberang.
"Will, kurasa kau dan Marion harus melihat ini. Bisakah kau datang?"
"Malam ini?"