Chereads / Karang Yang Terkikis / Chapter 23 - Siasat dan kedatangan steven

Chapter 23 - Siasat dan kedatangan steven

Disela-sela kebersamaan dira dan deri tidak lupa dinda foto bersama ara lalu dia melihat alex dengan wajah masam yang merasa terabaikan oleh mereka berdua sehingga dia segera berpindah ke tempat yang berjarak 10 meter dari ara dan dinda "Niat hati mau sedikit romantis malah jadi terabaikan." Gumamnya sambil merengut namun tanpa disadari ara memeluk punggung alex dan dia kaget "Kak jangan ngambek ya.. yuuukk kita foto bareng mumpung dapat view bagus." Lalu alex segera membalikan badannya dan mendekap ara dengan romantis lalu secara sengaja dinda mengambil foto mereka "Waahh.. mirip foto prewedding." "Dinda apa sich dek..mana coba mas lihat." Dinda segera menyerahkan ponselnya karena ingin pamer hasil fotonya, lalu masih di meja deri terlihat gugup karena ini pertama kalinya dia menyatakan perasaannya sama cewek "Dira boleh gak aku jujur." "Boleh bang, ada apa memangnya??" "Hmmm..abang sayang dan suka sama dira." Dira pun melongo mendengar pernyataan jujur dari deri karena ternyata deri juga suka sama dinda "Abang bercanda aja deh." "Aku serius dira, coba lihat mataku apa ada aku bercanda??" Deri menangkup kedua pipi dira dan mereka pun saling menatap satu sama lain "Ya dira terima abang, karena dira juga suka sama abang." Deri merasa bahagia karena cintanya di terima oleh dira dan mereka pun resmi menjalin hubungan.

Setelah puas berfoto dinda kembali meminta kartu kredit alex karena dia mulai merasa haus begitu juga dengan ara, tidak berapa lama deri dan dira datang sambil bergandengan tangan "Eheeemm..yang udah jadian gak bilang-bilang ya." Goda alex pada mereka berdua yang salah tingkah "Ya donk bro..emang situ aja yang bisa jadian..kadonya donk pak dokter." "Ya gue bakal kasih kado 1 unit mobil sport jika kalian menikah." Sontak hal itu membuat dira dan ara melongo karena hadiah yang di janjikan alex "Bro loe jangan bercanda deh..gak lucu." "Serius..gue gak lagi bercanda." Lalu mereka pun memilih meja lain yang pemandangannya langsung menghadap bukit dan dinda datang "Ada apa sich kok pa berdebat??" "Begini kak dinda, itu kak alex bilang jika deri sama dira menikah..mereka akan di berikan hadiah 1 unit mobil sport dan bang deri berpikir itu hanya bercanda." "Hadeeehh..deri apa yang di janjikan mas alex itu benar karena dia bukan orang yang suka ingkar janji." Sahut dinda dengan sewot karena deri menganggap perkataan alex hanya candaan "Sudah jangan berdebat lagi, lebih baik sekarang kita buat rencana ini matang." Dan mereka bertiga pun segera membahas rencana yang telah di susun.

Di saat mereka asik membahas rencana tersebut camilan dan minuman pun datang "Permisi tuan dan nona, ini pesanannya sudah lengkap ya." Setelah pelayan itu selesai menyajikan makanan, mereka lalu lanjut ke topik selanjutnya "Ara kamu terima saja dulu pernikahan tersebut, sambil mengulur waktu agar aku dan deri bisa mencari tahu identitas rahman yang sebenarnya." "Berapa lama aku harus bertahan??" "Hingga kami menemukan dan mengumpulkan bukti-bukti..jadi selama itu berpura-puralah menjadi istri yang baik buat dia." Ujar alex sambil mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang, lalu dia memberikan kode kepada mereka untuk diam "Halo steven..apa kau sudah tiba??" "Ya mas saya sedang parkir mobil." Dan sambungan telpon terputus sepihak dan tidak lama kemudian terlihat seorang pria dengan tubuh atletis dengan tinggi badan sekitar 185cm, kulit putih bak salju, dengan aura dingin, wajah blasteran indo-jerman seperti alex namun ternyata alex itu blasteran jawa-inggris, pria itu mengenakan baju sporty casual dengan jeans warna navy dan saat berjalan pun membuat semua wanita terpesona termasuk dira dan ara. Kemudia pria itu mendekati meja makan mereka dan masih dengan mode terpesona dira dan ara tidak berkedip hingga alex dan deri menghentakkan meja "Sudah cukup memandangi dia??" Sahut deri dan alex secara bersamaan dengan nada cemburu "Hai mas apa kabar??" "Aku baik, cepat lah duduk jangan tebar pesona di sini aku ada tugas untukmu." "Mas steven kok lupa sama adik sendiri??" "Eh dinda, maaf aku tidak lihat hehehe.." "Perkenalkan ini kakak kandungku namanya steven." Sahut dinda, steven adalah kakak kandung dinda dan adik sepupu alex dia juga CEO di perusahaan yang bergerak di bidang properti dan IT, dia sifatnya sama gila dengan alex.

Setelah perkenalan alex segera menjelaskan kepada steven tentang rencananya itu, dia meminta steven untuk membantunya meretas data rahman dan menyamar menjadi pegawai di cafe baru rahman yang akan opening bulan depan "Bro gue minta tolong loe retas data rahman, nanti gue akan kirim lewat email dan gue minta tolong loe menyamar jadi waiter/kasir di cafe baru dia yang akan opening di bulan depan." "Ok bro serahin semuanya sama gue dan loe bisa bertindak lewat jalur lain." "Ara aku minta tolong sama kamu jangan sampai Rahman menyentuh dirimu, karena jika sampai itu terjadi aku akan pastikan hidupnya akan berakhir menyedihkan." "Ya kak..aku janji." "Tolong kamu bertahan ya dan jangan sampai membuatnya curiga, karena jika sampai dia curiga rencana kita akan berantakan." "Baik kak." "Rencana selanjutnya aku akan memberikan instruksi setelah acara pernikahan kamu." Lalu alex dan dinda memeluk ara secara bersamaan.

Arifin melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan jam 4 sore, sedangkan meetingnya belum selesai lalu karena merasa jenuh dia ijin untuk keluar menghirup oksigen dan menghubungi alex "Halo nak alex, kalian dimana??" "Halo om..saya dan ara baru mau pulang..mungkin sekitar 1 jam lagi tiba di kantor." "Baik lah nak alex..jika sudah tiba di kantor segera langsung ke ruangan ya." "Ok om..kami berangkat dulu ya." "Hati-hati di jalan ya." Arifin segera meminum air mineralnya dan setelah itu dia kembali ke ruang meeting.

Sedangkan rahman terlihat kacau karena kali ini anak buahnya gagal memantau ara dan kehilangan jejaknya, dan dia segera menghubungi salah satu anak buahnya "Gimana?? Apa kalian sudah berhasil menemukan ara??" "Belum bos.. sepertinya dia di bantu calon ayah mertua anda dan tuan alex." "Ternyata ayah mertuaku sudah mulai ikut campur ya, baiklah malam ini kalian segera awasi ara dari area sekitar rumahnya kalau perlu kalian sewa rumah dekat situ dana berpura-pura menjadi tetangganya." "Baik bos." Tanpa disadari ternyata anak buahnya itu telah di awasi oleh salah satu orang kepercayaan alex, dan dia segera melaporkan hal tersebut ke alex. Dia pun tidak tinggal diam lalu alex menyusun siasat untuk menjebak anak buah rahman dan dia segera menghubungi steven "Bro ada tugas awal nich, rahman akan mengawasi ara dan om arifin dengan mengirim anak buahnya untuk menyewa rumah didekat rumah ara dan berpura-pura menjadi tetangga baru." "Ok bro gue akan kirim seseorang untuk sewa kost dekat situ untuk mengawasi pergerakan rahman." Ok bro..terima kasih ya." Lalu ara terlihat khawatir dan alex menggenggam tangan ara untuk membuatnya tenang.