Chereads / Princess Aily / Chapter 18 - 18. berbohong 2

Chapter 18 - 18. berbohong 2

Kling kling kling

Beberapa pesan masuk membuat Aily bergegas membuka ponsel yang terletak di dalam tas sekolah nya. Sempat bergelut dengan peralatan sekolah nya selama beberapa detik karena ia jadi kesusahan dalam menemukan ponselnya.

AILYYY

KAMU JADIAN DENGAN SIAPA?

CEPAT JAWAB!!

Ternyata pesan dari Sasa yang juga sempat menelpon nya beberapa kali, entah kenapa ia hanya mendengar bunyi notifikasi pesan masuk

nya saja. "Sudah kuduga Sarah pasti tidak akan diam saja setelah mendengar ucapan Varo tadi."

Padahal Aily yakin pipinya sudah matang seperti daging rebus yang matangnya sempurna karena saat bersama Varo tadi pipinya terus memanas dan juga merah merona pastinya. Tapi baru beberapa menit yang lalu kepanasan itu mereda, sekarang mulai muncul lagi akibat membaca isi pesan yang di kirimkan sahabatnya untuk nya.

Aily: Apa sih kamu Sa^^ (MALU)

Sasa: Ayo cepat bilang, jadian dengan siapa??

Sasa: Dengan Robby yaaa??

Aily: Ck, bukan.

..

Berahirlah obrolan mereka berdua, bukan karena topik pembahasan nya sudah clear tapi karena Aily yang sengaja mengabaikan pesan-pesan dari Sasa yang tidak ia ketahui telah di spam berapa kali. Karena tidak ingin terganggu ia mematikan ponselnya, tiba-tiba ia mendambakan suasana tenang.

Tidak tau apa yang terjadi dengan hati Aily rasanya seperti ingin meledak sampai ia tidak bisa tidur semalaman. "Gawat, aku tidak bisa berhenti memikirkan Varo." ucap Aily lalu berguling ke kanan dan ke kiri lalu memperbaiki lagi posisi selimut nya yang sudah turun hingga kaki karena kakinya yang menendang-nendang karena salah tingkah.

••

"VARO!!" panggil Sasa dari bangkunya ketika melihat sosok Varo baru saja memasuki ruang kelas, ia sudah tidak sabar untuk menyoraki mereka berdua alias Varo dan Aily. Sasa tidak menyangka mereka akan jadian secepat ini, lidahnya sudah gatal sejak semalam terlebih karena pesan nya tidak ada yang di tanggapi lagi oleh Aily setelah beberapa balasan yang tidak memuaskan.

"Varo Varo!!"

"Kau jadian ya?? kapan? kok bisa? bagaimana ceritanya?"

"Ayo doong cerita, jangan ikut diam dan mengabaikan segala rasa penasaran ku ini.."

Belum juga Varo duduk tapi Sasa sudah membombardir dirinya dengan deretan pertanyaan yang cukup memusingkan. "Bentar Sa, duduk dulu." jawab Varo dengan sabar, karena Sasa juga berdiri mendengar itu ia juga reflek ikut duduk di bangku sebelah Varo yang untungnya masih kosong.

"Maaf Sa, aku tidak pernah jadian dengan Aily. Kemarin itu..."

"APA?!"

"Aku tidak bisa dengan Aily." lanjut Varo menambahi, sebetulnya ia sendiri tidak yakin dengan penjelasan nya yang entah di perlukan atau tidak. Varo bisa melihat wajah terkejut Sasa setelah mendengar ucapan nya yang terkesan tegas dan tidak ragu untuk bilang tak bisa memiliki hubungan dengan Aily.

Naas nya, semua itu harus di dengar oleh Aily yang baru saja memasuki kelas tepat pada saat Varo mengatakan nya. Matanya membelalak dan jantungnya berdebar namun berbeda dengan debaran yang ia rasakan kemarin hingga beberapa detik yang lalu. Dadanya terasa sakit dan tubuhnya perlahan melemas seperti orang yang kekurangan nutrisi.

"AILY.."

Panggil Sasa dan Varo secara bersamaan, mereka berdua sama-sama terkejut nya melihat gadis yang tengah di bicarakan berada disana dan mendengar semua percakapan yang ada. Sebenarnya Varo tidak yakin apakah perkataan nya tadi menyakiti Aily atau tidak, karena ia juga tidak tau dan belum pernah memastikan bagaimana perasaan Aily padanya.

Sedangkan Sasa, padahal ia tidak mendapatkan penjelasan mendetail bagaimana dan seperti apa perasaan Aily setelah kejadian kemarin. Ia hanya menerima mentah-mentah cerita dari sang kakak yaitu Sarah. Tapi sebagai sahabat jelas ia tau seperti apa perasaan Aily pada Varo.

Bodoh kalau selama ini Sasa tidak sadar bahwa Aily sudah menyukai Varo sejak mereka berdua kenal. Pasalnya ia sering melihat Aily yang sedang curi-curi pandang ke arah dimana Varo berada, apalagi saat ia sedang memulai topik membicarakan tentang Varo maka Aily terlihat sangat bersemangat meskipun itu hanya terjadi satu atau dua kali.

"Aily tunggu." panggil Robby yang ternyata juga ada di TKP (Tempat Kejadian Peristiwa)