"Aku juga kangen sama Mbak Luna. Biasanya tiap hari kita ketemu, dan cerita bareng. Sekarang malah sudah jauh. Tapi kalau Mbak mau cerita masalah, Mbak cerita saja. Kami siap mendengar kok."
"Asih, Udin, aku baru tahu dari teman aku. Kalau Regi sebenarnya sudah selingkuh selama ini. Aku tidak tahu harus bicara apa lagi. Ini terlalu sakit untuk aku." Terangnya dan mulai menitikkan air matanya kembali.
"Ya Allah, jadi Mbak Luna sudah tahu yang sebenarnya?"
"Maksud kamu apa? Kalian juga tahu?"
"Maaf, Mbak. Sebenarnya berat mau katakan ini. Namun kami tidak tega katakan yang sebenarnya saat keadaan Mbak yang lagi hamil." Ucap Udin.
"Iya, Mbak. Benar! Sebelum kami keluar dari rumah itu, kami pernah pergoki Mas Regi bersama wanita lain di taman. Makanya mas Regi sebenarnya pecat kami. Agar kami tidak katakan apa pun kepada Mbak Luna. Namun saat ini, Mbak Luna sudah tahu sendiri dari teman Mbak." Tambah Asih.
