Bukannya takut, justru Luna malah berniat nekat untuk menyusul Atta ke luar negeri. Entah apa yang saat ini dia pikirkan, dia tidak peduli dengan keadaan kedua orangtuanya yang terlibat hutang pada orang tuanya Regi. Meski tidak berbekal pengalaman keluar negeri, Luna berupaya untuk tetap nekat pergi.
Beberapa hari kemudian, diam-diam Luna sudah mempersiapkan bekalnya untuk ke luar negeri. Termasuk beberapa pakaian. Namun saat ini, dia belum tahu alasan apa yang akan dia berikan pada kedua orang tuanya untuk pergi ke luar negeri.
"Semua sudah siap, apa yang harus aku lakukan sekarang? Alasan apa yang akan aku berikan pada Mama dan papa nanti."
Luna berpikir keras untuk rencana selanjutnya. Tapi sampai saat ini dia belum menemukan ide untuk pergi nanti.
Diam di sudut ruangan, dengan mata terus terpaku pada gorden yang tersingkap di jendela. Di dalam setiap titik cahaya, tak luput dari pikiran Luna yang entah ke mana.
