Dalam ruangan yang masih sama, hingga dua Minggu lamanya. Atta belum juga sadarkan diri. Bahkan Rara saat itu lebih sering menunggu Atta. Berharap segera ada keajaiban yang akan menghampiri Atta saat itu. Setiap doa sudah di panjatkan oleh Rara untuk kesembuhan Atta. Hingga ada saat jam di mana Atta mulai menggerakkan jari-jarinya untuk pertama kalinya.
"Atta, kamu sudah sadar sayang?" Ucap Rara kegirangan ketika melihat Atta sudah mulai sadarkan diri. Perlahan Atta menggerakkan jari-jarinya dan membuka matanya.
"Mama!"
"Atta, ya Allah. Syukur Alhamdulillah kamu sudah sadar, Nak!" Rara langsung mengelus rambut Atta dan mencium berkali-kali kening Atta saat itu.
"Ma," Ucap Atta sedih dan meneteskan air matanya.
"Kamu kenapa menangis?"
"Di mana yang lain?"
"Yang lain masih di rumah, mungkin sebentar lagi mereka akan datang. Mama kabarkan dulu yang lain ya!"