"Sepertinya aku sudah menemukan pilihan aku! Aku harus selesaikan sesegera mungkin. Baiklah, mungkin besok aku akan katakan semuanya pada Wulan."
Usai memikirkan beberapa menit semua masalahnya, Rangga baru lah bisa menentukan pilihan akhir. Entah apa yang akan dia lakukan esok hari pada Wulan.
***
"Hai, Kak!"
Seperti biasa, Agnes menegur Boy ketika dia lewat di depan rombongan Boy dan temannya. Boy dan lainnya, memang suka sekali duduk di antara pintu masuk sekolah. Dengan tujuan untuk melihat siapa pun yang datang, atau hanya sekedar hobby berkumpul di tempat itu. Sehingga, siapa pun yang lewat. Dia akan tahu jam berapa dan siapa yang akan datang cepat dan lambat.
Namun setelah tahu yang datang adalah Agnes, Boy tidak memandang sama sekali. Dia buang muka, tapi Rendi segera menyenggol bahunya agar mau melihat Agnes.
"Boy, pujaan hati lagi lewat. Terus tegur kamu, masa tidak di sapa sih?"
