"Kok terima kasih sama aku, aku 'kan tidak lakukan apa-apa, Lun."
"Hem, bodo amat deh pokoknya. Yang penting aku senang banget kamu di sini. Dengan begitu ada yang jagain aku dari si Boy."
"Haha, mantan kamu tuh. Suka banget ganggu aku juga. Mau dia apa sih? Belum tahu ya dia sedang berhadapan dengan siapa."
"Sudahlah, Atta. Biarkan saja, nanti juga bakal bosan sendiri kok. Ya sudah yuk, mending kita ke kantin."
Usai mereka berbincang, Atta dan Luna pergi ke kantin.
Sementara itu, tidak jauh dari tempat itu juga ada Agnes yang melihat kedekatan mereka.
"Semakin ke sini, aku semakin percuma lakukan semua ini. Jauh-jauh aku sekolah ke sini, yang ada aku hanya melihat kedekatan Luna dan Atta." Ucapan dan perasaan yang begitu sedih, ketika melihat kedekatan Atta dan Luna yang tampak lebih akrab. Agnes sekarang justru malah merasa sendiri. Tidak ada teman yang mendekati, karena tidak ada yang dia kenal di sekolah itu.
