"Bagaimana keadaan kamu, Sayang? Apa masih mual, pusing?"
"Agak mendingan sih, tapi mualnya masih. Kayaknya aku butuh istirahat."
"Ya sudah, nanti sampai rumah langsung tidur saja ya!"
"Iya, Sayang."
Keduanya pun pulang saat itu juga menggunakan taksi, begitu juga yang lainnya.
***
Di hari berikutnya, seperti yang sudah di janjikan Rara. Hari itu mereka makan bersama di sebuah resto terbesar dan terkenal dengan kuliner yang enak. Selain terkenal dengan rasa yang enak, juga banyak pilihan, bersih, kualitas bagus, dan tempat yang nyaman juga besar. Di dalamnya juga terdapat tempat terbuka, VIP dan menyediakan musik.
"Luna, Atta, kemari!" Panggil Wulan saat itu juga.
"Ada apa, Tante!" Tanya Luna saat mendekat dan di susul Atta.
"Luna? Bukannya kepala kamu masih sakit karena luka itu? Kamu juga Atta, bukannya kaki kamu masih sakit?"
"Loh, Tante sendiri kenapa di sini? Bukannya Tante juga keseleo kakinya?" Tanya Atta.
