"Ya ampun, Sayang. Kenapa kamu seperti ini!"
Rangga sangat panik melihat anaknya yang semakin pucat dan terlihat lemah kondisinya. Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengobati. Nyata, hari itu Alin sudah tidak bisa bertahan lama.
"Sayang, bertahan!"
"Pa, maafkan aku selama ini sudah buat Papa susah. Nek, aku juga minta Maaf sama Nenek kalau aku banyak salah. Pa, tolong sampaikan sama Mama. Aku minta maaf, aku sayang banget sama Mama. Aku sudah tidak kuat. Sakit banget!" Ucapnya pelan dan semakin lama sayup-sayup hampir tidak terdengar. Rangga semakin panik melihat Alin yang semakin lemah.
"Alin, bertahan. Bertahan, Sayang. Jangan tinggalkan Papa sendiri." Pekiknya histeris dengan menggoyangkan tubuh Alin yang sudah tidak bergerak. Dokter langsung memeriksa keadaan Alin saat itu juga.
"Maaf, Pak. Alin anak Bapak sudah meninggal dunia barusan. Yang sabar ya, Pak!"
"Apa? Tidak mungkin, Dokter. Coba periksa sekali lagi. Dokter pasti salah."
