"Atta!" Panggil Rara saat Atta diam-diam lewati dirinya.
'Duh, ketahuan!' Gumam Atta. Lalu dia meneruskan jalannya. Namun tangan Atta di tarik oleh Rara saat itu juga.
"Atta, ayo masuk. Biar Mama antar pulang."
"Aku tidak mau pulang ke rumah itu,"
"Iya, kamu tidak Mama ajak pulang ke rumah kok. Kamu mau Mama antar ke rumah Kakek. Kakek tadi telepon Mama. Katanya dia tidak bisa jemput karena ada meeting di kantor. Makanya Mama yang jemput kamu. Ayo kita pulang!"
"Tidak, aku jalan saja!"
"Atta, jangan keras kepala ya. Nanti kalau ada yang culik kamu bagaimana? Ayo pulang sama Mama."
"Tidak, Ma."
"Ayo, Atta!" Rara paksa tarik tangan Atta untuk masuk ke dalam mobil. Mau tidak mau, Atta duduk diam di dalam mobil. Lalu mobil itu melesat pergi meninggalkan sekolah.
"Atta, mau sampai kapan kamu seperti ini sama Mama. Mama sayang sama kamu! Mama ingin kamu tinggal sama kamu."
"Sudah, cukup. Aku tidak ingin bicara lagi soal itu."
