"Duh, aku benar-benar takut malam ini. Apa aku harus datang ya? Nanti kalau ibu itu bohong bagaimana? Terus kalau dia kasih alamat palsu bagaimana? Hem." Tania sangat bingung kala itu.
"Tapi, kalau ternyata ibu itu sudah menyiapkan semua dan aku tidak datang, pasti dia kecewa. Uang yang dia masih kemarin juga sudah aku pegang. Mana mungkin aku tidak datang. Oh iya ya, jika dia berani berikan uang banyak berarti dia serius. Wah, ini kesempatan emas aku untuk mendapatkan keluarga baru. Pasti ibu ini orang kaya. Lebih baik aku pastikan dulu uang itu."
Tania segera masuk ke dalam kamar untuk melihat kebenaran uang itu. Begitu dia lihat, dia langsung membolak balikkan uang tersebut.
"Ini yang asli, baunya juga bau uang. Sepertinya malam ini aku harus ke sana. Tapi sudah jam setengah tujuh. Terkejar tidak ya?"
Tanpa berpikir panjang lagi, Tania segera mengambil baju terbaiknya.
"Untung saja masih ada kenangan baju sebelum toko itu terbakar."
