"Pak, Bapak di sini dulu ya! Aku akan segera kembali."
Riski kembali ke belakang untuk masuk ke dalam ruang bawah tanah tersebut. Dia menggembok kembali pintu, lalu meletakkan kunci di tempat semula. Setelah selesai, dia kembali ke mobil. Dia lakukan hal tersebut menghindar kecurigaan Adel.
Beberapa jam sudah berlalu, kini Bramanjaya sudah terlepas dari belenggu rantai yang mengikat kakinya. Dia juga sudah mandi dengan bersih, makan dengan lahap, hingga sampai kekenyangan. Baru lah Riski mulai berani bertanya.
"Pak, kenapa Bapak bisa terkurung di bawah tanah itu. Apa sebenarnya yang sudah terjadi. Aku sungguh tidak mengerti,"
"Tapi bagaimana dengan pertunangan kamu?"
"Aku sudah tidak ingin kenal Adel lagi, Pak."