"Mana bisa nyambung. Gue manusia bukan kabel. Ya kali nyambung, eh, tapi kalau nyambung perasaan bisa sih. Mau dicoba, Ze? Ayo, gue sih mau banget kalau disuruh nyambung perasaan sama Lo." Jawab Zafran membuat Zea semakin sebal.
Kesabaran Zea sudah di puncak batas. Jika dia tidak sedang ada masalah dengan peraturan sekolah, detik itu juga Zea akan menendang Zafran. Pasalnya mereka berdua sedang berada di lapangan. Hal mustahil jika Zea akan menendang Zafran. Mungkin mereka berdua akan diduga sedang berkelahi. Zea tidak mau hal itu terjadi. Tambah ribet urusannya. Sanksi satu saja belum dilaksanakan, ya kali mau ditambah sanksi lagi karena perbuatannya sendiri.
"Zaf, sekali-kali ngomong serius bisa nggak? Gue capek dengerin omong kosong Lo itu. Perut gue mual dengar kata-kata Lo," ujar Zea menahan marah.
"Ze, gue ini memang serius dari dulu. Apa kurang jelas? Mau diperjelas lagi? Besok gue bakal bawa mikroskop."
"Buat apa? Jangan ngadi-ngadi deh, nggak lucu!"