"Ibuku sudah lama meninggal." Christian berkata dengan nada tenang, "Aku tidak tahu di mana kamu melihat ibuku?"
Mendengar apa yang dikatakan Christian, Mulan ingin bertepuk tangan untuknya.
Wajah Lani tiba-tiba terjalin dengan warna biru dan putih.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan apa yang dikatakan Christian.
Ibu kandungnya sudah lama meninggal.
Maria adalah ibu tiri Christian yang terbaik.
"Oke, pergi dan siapkan teh." Herman Kertajaya melirik Lani dengan tidak puas.
Sorot matanya jelas, dia menyalahkan Lani karena berbicara.
"Bagus." Lani tidak berani membuat Herman Kertajaya tidak senang, jadi dia hanya bisa melakukan apa yang dia katakan.
Herman Kertajaya memfokuskan kembali matanya pada Mulan dan Christian, mata mereka lebih lembut dari sebelumnya.
Terutama saat menonton Mulan, kelembutan di matanya hampir meluap.
"Tian, siapa ini?" Herman Kertajaya mau tidak mau bertanya kepada Christian tentang identitas Mulan.