"Aku tidak kenapa-napa. Aku cuma kawatir dengan Mrs. Mirna. Dia satu-satunya orang yang menemaniku di Villa. Aku akan sangat bersedih kalau nanti pulang dan dia belum ada di sana." Ucap Alana sedih.
"Tenanglah. Mrs. Mirna pasti akan segera ketemu. Kalaupun tidak, aku yakin dia sudah menunggumu di Villa. Percayalah."
Juna berusaha menenangkan Alana. Ia berusaha memahami perasaan gadis manis di depannya itu.
"Jangan kawatir. Kita akan mencarinya lagi. Semangat!"
"Di sana ada sebuah warung lagi. Siapa tahu pelayan di sana pernah melihat Mrs. Mirna, perawatmu."
"Ya. Kamu benar. Kita perlu kesana."
Alana dan Juna berjalan menuju sebuah warung yang cukup ramai. Juna meminta ijin untuk bertanya pada salah seorang pelayan di sana.
"Maaf, boleh saya bertanya sebentar?"
"Ya? Ada apa?"
"Apa kamu pernah melihat sosok perempuan memakai sweater merah dan berambut sedang lewat atau makan di sini?" tanya Juna dengan sopan.