"Ayya, bangun, Nak. Sudah ashar. Kamu belum sholat, 'kan?" tutur lembut Ibunya Ayya.
"Eh, Ibu? Ini ibu kan?"
"Kenapa? Mimpi buruk lagi?"
"Tidak begitu. Cuma aku melihat dari cermin besar ada kisah Lily dan Rosie."
"Maksudnya?"
"Lily begitu membenci namanya, Bu. Entahlah, kenapa ya denganku akhir-akhir ini, Bu? Apa memang ini pertanda agar aku juga memahami makna namaku sendiri?"
"Ssst.. sudah, jangan terlalu dipikirkan. Kamu belakangan ini juga capek mempersiapkan ujiam masuk kuliah kan?"
"Wajar, pasti tadi lupa baca doa. Sudah... sekarang mandi dan sholat dulu. Yah?"
Ayya menganggukkan kepala.
"Nama. Apa makna namaku sebenarnya? Ya, aku pun harus mempertanyakn ini dalam hidupku, bukan?" Gumam Ayya.
"Bu... menurut Ibu apa arti namaku?" tanya Ayya pada Ibunya.
"Namamu?"
"Iya. Nurul Hayya."
"Memang, selama ini belum tahu, Nak?"
"Ehm, mungkin tahu. Tapi Ayya pengin dengar langsung dari Ibu."