"Eh, Oki whatsapp, nih. Kita ditungguin di depan katanya!" seru Nia.
"Oh yaudah. Yuk!"
"Jangan lupa, nanti Kinan kasih tahu. Minimal whatsapp lah."
"Siap, Buuu!"
"Ih apaan."
Keceriaan menyelimuti dua sahabat perempuan itu. Di depan masjid, sudah ada Oki dan Kinan yang menunggu.
"Nan..."
"Ya, Ki?"
"Ibu baik-baik aja kan?"
"Ehm, iya."
"Yakin?"
"Sebenernya ada problem dikit si."
"Gamau cerita?"
"Untuk sekarang nanti dulu. Next time aja kali ya. Kita fokus biar pulang ndak kesorean dan selamat sampe rumah aja."
"Aku ikut ke rumahmu boleh? Itung-itung main."
"Kenapa ndak?"
"Thanks, Bro!" Oki menepuk pundak Kinan.
"Hei!! Udah lama nungguin?" Sapa Nia.
"Iya, nih. Jamuran." Celetuk Kinan.
"Enak dong dipepes!"
"Eh kita mau langsung pulang atau kemana lagi?" Oki bertanya seraya memastikan waktu di jam tangannya.