"Gila? Kamu berani banget sih Ka? Ck, kalau menurutku tindakan cewek itu masih bisa di maafkan. Toh, hanya secangkir moccalate? Belum sampai satu drum 'kan?" tanya Dodit sambil mengambil alih kemudi karena semua bodyguard Zayyan sengaja di tinggalkan di cafe itu.
Para bodyguard itu di perintahkan untuk mengemas dan membersihkan sampai tuntas ruangan cafe untuk sebuah acara yang sudah di rancang oleh Zayyan.
"Hmmh, kamu pikir hanya moccalate saja? Ck. Aku benci sama wanita urakan seperti dia, pagi tadi dia hampir menabrak mobilku. Gak lihat apa? Kaca spionku hampir putus di buatnya,"
"Alah, kaca spion seperti itu bisa kamu beli sampai pabriknya," kilah Dodit.
"Emang iya sih. Sebenarnya aku tidak suka sama Anjar, karena dia adalah teman Igho, teman Alyn, juga teman Kayla. Kalau saja, mereka baik pada Kayla, aku akan memperlakukan mereka lebih baik dari segalanya. Tapi, nyatanya? Air mata Kayla hampir habis di peras oleh pria itu," ketus Zayyan masih menyimpan dendam pada Igho.