Kayla yang tak mau berhenti berurai air mata membuat Dodit harus menghentikan laju mobilnya.
Dengan kemampuannya mengemudi, Dodit memarkir mobil di sebuah lahan besar namun padat dengan parkiran mobil lainnya.
Sesaat setelah itu, Zayyan yang sedang memeluk Kayla di tengah kesedihannya mulai faham kemana Dodit akan membawa mereka berdua.
"Lebih baik, kita istirahat dulu saja di sini. Secangkir minuman segar mudah-mudahan bisa membuat Kayla merasa tenang," ujar Dodit menengok ke arah jok belakang di mobil itu.
Zayyan mengangguk, ikut andil dengan ide baik Dodit yang selalu klop dengan pikirannya.
Di bantu oleh kedua kakaknya, Kayla nampak berjalan tertatih dengan kepala menyender di atas bahu Zayyan.
Sengaja sekali Dodit meneduhkan Kayla dari terik matahari yang menghujam mereka menggunakan kedua tangannya.
"Ayo masuk!" ajak Dodit.