Seperti ruang bergilir, Anjat pergi dan Igho pun masuk kedalam ruangan itu dengan wajah yang sedikit muram.
Baru saja perasaan Alyn cair karena kedatangan Anjar, kini kembali beku dan kaku.
Rasanya rindu sekali melihat senyuman Igho.
Di lihat dari perangainya Igho hanya bertingkah seadanya saja pada Alyn.
Sejak ketahuan Alyn hamil, Igho bersikap beda dan menarik diri untuk lebih perhatian pada Kayla.
Igho melakukan semua kegiatan sebagaimana mestinya.
Ia membantu Alyn mengupas buah-buahan, menyiapkan semua kebutuhan Alyn dari hal terbesar hingga terkecil pun.
"Igho ?"
"Hemmh?"
"Kenapa kamu diam saja?"
Igho menoleh dengan tatapan hambar. Rasanya pikiran Igho masih berada di tempat Kayla, bercengkrama dan bersenda gurau dengan wanita yang baru saja menikah dengannya.
Bahkan Igho masih merasakan sebuah hasrat yang sudah lama tak tersalurkan untuk istrinya itu.
Padahal ia terbilang masih pengantin baru. Igho tetap saja rindu meski baru beberapa menit pergi meninggalkan Kayla.