Igho mengangguk berat tetap tegar.
"Aku janji, semua ini akan kita lewati,"
"Aku percayakan semuanya pada kamu!"
Igho mengangguk, tak menyangka kalau ternyata Zayyan bertingkah lebih dewasa dari pada biasanya. Salah sekali ia menilai Zayyan yang selalu mementingkan egonya.
"Baiklah, aku masuk dulu, Zay!" ucap Igho menghampiri pintu kamar yang di tempati Kayla.
Igho sangat menghargai Kayla dengan mengetuk kembali pintu kamar istrinya ketika hari mulai menjelang malam.
Lelah sudah terlalu melanda harinya saat melewati masa-masa kritis Alyn di Prima Hospital. Ia tak mau menekan suaranya hanya untuk memanggil istrinya untuk membuka pintu kamar itu.
Tak di sangka oleh Igho sebelumnya, tiba-tiba saja pintu kamar itu di buka oleh Kayla dengan pelan.
Igho melihat istrinya itu langsung masuk kembali ke dalam kamarnya setelah membuka pintu itu.