Ting-tong!
Ting-tong!
Tubuh kumal bertubuh tinggi yang di tunggu-tunggu seisi rumah akhirnya pulang.
Anjar yang di suruh untuk menunggu Kayla di rumah itu ikut terhenyak hebat saat melihat di balik pintu rumahnya itu ternyata Om Manaf.
"Om Manaf?"
Anjar melihat sekujur tubuh Ayah dari lawannya itu sudah begitu sangat lusuh.
Rambut yang tertata rapi tiba-tiba terlihat sangat kacau. Hanya gigi putih terbuka lebar untuk menutupi kemelut hatinya.
"Malam, Anjat. Maaf saya telat pulang! Terimakasih sudah menemani Kayla di sini," ucap Aya Manaf bergegas masuk dengan terburu-buru.
Ia hanya tak ingin mendapat pertanyaan ini itu dari Anjar. Pastinya semua akan menambah kepusingannya saja.
"Om? Apa Anjar boleh nanya om? Kok jam segini baru pulang om? Mana Igho dan Alyn?" sambar Anjar melengak longok ke kanan dan kekiri depan pintu.