"Maafkan aku Zayyan!" Alin mengucapkan kata itu dengan wajah ditekuk, rambutnya terjuntai menutupi seluruh wajahnya, Ia tak bisa menahan lagi air matanya yang kini sudah mulai bergenang.
Bagaimanapun dia menahannya tetap saja air mata itu tetap berkerumun untuk keluar.
Saat itu Zayyan mengetahui bagaimana perasaan Alin yang hancur hingga ia tidak bisa menahan air mata Alin.
Pria berbalutkan sweater hitam itu hanya diam dan membiarkan wanita di hadapannya terus menangis, mungkin dengan cara menangis Alin bisa meluapkan semua emosinya.