Keduanya kompak termangu diam dalam beberapa waktu yang cukup lama, hanya ke dua belahan ekor mata saling melirik satu sama lain.
Igho yang mulai merasa kikuk hampir menjatuhkan sumpit yang ada di tangannya tepat di atas lantai.
Detik kemudian dia mengulum angin di dalam mulutnya karena kesal. tidak mungkin juga dia memungut sumpit itu karena sudah kotor, tapi mulutnya tetap terjaga tidak mau berucap karena dia masih kaku saat berhadapan dengan Alin.
Di sisi lain, dengan tenang Alyn memesan makanan yang sama dengan pesanan IGO.
Dengan bahasa asing yang dikuasai oleh wanita berambut bergelombang itu, akhirnya pesanan datang dengan cepat.
Alin menerbitkan senyumannya sembari emang nggak usah gosok sumpit dengan kedua telapak tangannya.