Alyn masih termangu diam di kamarnya dengan banyak pikiran aneh memadati seluruh tempurung otaknya.
"Ya ampun, apa yang aku lakukan?" tanya Alyn pada dirinya sendiri saat ia sedang melewati malam yang sangat dingin hingga merasuk ke seluruh tubuhnya.
Kembali ia merasakan hal yang sama setelah seharian penuh di liputi dengan perasaan bersalah.
Matanya mendongak melihat ke arah jarum jam yang sudah menunjukan suasana tengah malam.
Bertanya pada semua temannya sudah, bahkan dia sudah mencari tahu pria yang ia anti-anti itu pada ayahnya, entah apa lagi yang harus ia lakukan, Alyn sungguh kebingungan.
Hanya ada desir angin malam, dan rintik air hujan sisa-sisa sore tadi menemani Alyn.
Ia berjalan ke arah tembok besar pembatas antara kamarnya dan kamar pengantin yang selalu di tempati oleh Igho.
Hal yang sama tetap terasa di ruangan itu. Hanya kesunyian dan tak ada satupun tanda-tanda kehidupan di kamar itu dan membuat Alyn semakin gelisah.
