Zayyan terus mengekor di belakang pundak Alin. Sesampainya mereka di area basement, Zayyan kembali menghentikan semua langkah Alin yang terlihat sangat panas.
"Alyn. Apa sebaiknya kamu urungkan saja niatmu untuk mencari Igho? nggak baik Kalau kamu terus mencari pria itu, sedangkan kamu sendiri nggak tahu Igo di mana."
"Emang bener kata kamu, Igo memang susah sekali untuk dihubungi, apalagi sejak semua berita menyebar dengan cepat, Igho seperti lenyap bagai ditelan bumi. Tapi ...,"Alyn hanya bergeming seperti pikirannya sedang memikirkan sesuatu.
Keduanya yang sudah berada di bibir pintu mobil, kembali berjalan naik ke area lobby.
Alyn menarik nafasnya dalam, masih sesak ketika membayangkan semua masalah yang ada.
"Ini semua gara-gara Igho. Dia harus tahu kalau karenanya banyak sekali perasaan yang di korbankan."
Zayyan nampak terlihat seperti tersenyum licik di dalam hatinya, namun ia tak mau memperlihatkan kesenangannya ketika Alin sedang terlihat murung.