Nampak wajah kusam Anjar seperti membuat suasana menegangkan di meja bundar itu.
Manik mata Anjar mengedar ke semua arah teman-temannya, seolah menelisik satu demi satu sikap dari temannya itu.
"Kalau bukan di antara kita semua yang melakukannya, jadi siapa pelakunya?"tanya Anjar kepada teman-temannya itu.
Manaf yang ikut duduk di antara lingkaran para remaja itu ikut melihat seluruh raut wajah mereka.
"Entahlah yang jelas bukan aku pelakunya. Aku nggak mungkin melakukan hal yang seperti itu, apalagi aku sudah menganggap iku sebagai temanku sendiri. justru aku sedikit kasihan kepada Ia yang nasibnya terputar balik dengan nasib Alin."
"Iya aku juga tahu pelakunya bukan kamu. Tapi, patutnya siapa yang harus kita curigai?" tanya Anjar memilih ke salah satu temannya yang berusaha tenang memakai jas hitam dan dasi melingkar di atas lehernya. "Kamu tahu orangnya Zay?"