Belum beberapa menit situasi panas itu berlangsung, tiba-tiba riuh di luar kantor nampak terdengar meresahkan.
Wajah Pak Wanto nampak pucat menanggapi kerusuhan yang di akibatkan oleh beberapa para pemegang saham di perusahaan itu.
Klien setia Manaf sudah berbondong-bondong masuk ke dalam untuk melakukan protes dan menegaskan banyak pertanyaan yang bersarang di pikiran mereka tentang rumor yang beredar.
Para orang penting itu sudah berkumpul di sebuah ruangan dengan duduk di meja besar menunggu keadaan Manaf untuk menjelaskan sesuatu.
Sedangkan di sela-sela itu, Pak Wanto bergegas mengabari tuannya atas kerusuhan yang di buat oleh para Klien itu.
"Maafkan aku sedikit lancang tuan."
"Ada Pak Wanto?" tanya Manaf menengok dengan tatapan tajam karena ia masih belum bisa menormalkan emosinya pasca keonaran yang di buat Igho tadi.
Manaf menanggapi Pak Wanto sangat cepat karena ia tahu kalau Pria kepercayaannya itu selalu memberikan kabar ter-update dari kantor itu.