ayah dan Zayyan sudah di penghujung pintu rumah baru mereka.
Langkah keduanya diiringi oleh anak-anak tercintanya di belakang ekor mereka.
Seluruh rangkaian pesta pun sudah mulai usai,hingga rumah kembali sunyi dan hanya menyisakan keheningan di sore hari.
Sepanjang perjalanan menguntit Zayyan dan ayahnya sampai di ambang pintu, Igho terus menggenggam tangan Kayla sambil mendorong roda yang diduduki oleh Alyn.
"Terima kasih Yah, Zay. Sudah ikut hadir dalam pernikahan aku dan Alyn. Terima kasih untuk dukungan kalian pada kami," ucap Igho dengan lirih.
"Jangan bilang seperti itu lagi pada kami Igho. kamu itu anak semata wayang ayaj. Jadi kami wajib untuk mengaping kamu hingga ujung kemampuan kami."
Mendengar itu Igho benar-benar merasa terharu. Ia sempat berpikir kalau dirinya tak punya tempat lain untuk mengadu.