"Apa yang kamu lakukan, Igho!" Bentak sang ayah saat mereka sudah berada di ruangan sepi, tanpa wartawan tanpa kamera, tanpa tamu penting. Hanya mereka saja yang ada disana.
"Apa? Apa yang igho lakukan memang nya?" Tanya Igho balik, ia masih kesal dengan apa yang baru saja terjadi. Bisa-bisa nya anak dan ayah menyerang dirinya.
"Jangan bercanda! Ayah serius Igho!" Nampak sekali raut wajah laki-laki paruh baya itu memang sedang tak ingin bercanda pada anaknya itu. Manaf mengeraskan rahangnya bersamaan dengan itu tatapannya juga begitu tajam ke arah Igho.
Tapi Igho sama sekali tak takut, seolah apa yang telah terjadi dan apa yang akan dipertanyakan oleh ayahnya itu sudah ia pikirkan sejak awal.
"Apa memang nya yang igho lakukan Ayah, tidak ada!" Jawab Igho lagi.
"Baiklah jika seperti itu, lalu bagaimana kamu akan menjelaskan tentang semua yang terjadi tadi itu huh? Apakah kamu sengaja mau mempermalukan kami?"