Setelah melewati beberapa waktu yang sangat membelenggunya, Igho nampak stres dan tidak bisa berpikir dengan jernih.
Hingga sampai ia terburu-buru ubtuk pulang dengan Kayla, akhirnya Igho dan Kayla berhasil sampai di negara kelahirannya yaitu indonesia.
Setelah bertahun-tahun dia meninggalkan Indonesia, Igho lekas membentangkan tangannya setelah sampai di Bandara dan menghirup udara baru di Indonesia.
"Welcome Indonesia," Ujar Igho menengadahkan wajahnya ke atas langit dan ia berulang kali menghirup udara di sekitar yang sangat sejuk masih asri.
Kayla yang terus mengekor di balik punggung Igho yang masih kewalahan membawa barang-barang milik keduanya.
Memang saat ini sikap egois Igho belum juga berubah, Ia nampak menggunakan orang eskitar untuk menutupi kebutuhannya, termasuk Kayla yang sangat mencintainya pun mulai menjadi alat bagi Igho untuk terus mengabulkan keinginannya yang di luar nalar.