Manaf duduk termangu diam di dalam kursi kejayaannya. Kedua tangannya lemas di simpan menyiku di atas pegangan kursi.
Lalu ia mendongak ke aras langit-langit ruangan kerjanya. Di lihatlah atap ruangan itu putih bersih tanpa noda.
Sekilas terbayang olehnya wajah senyuman Daniah saat ia masih bersama.
Manaf pun bergegas menarik laci di meja besar yang membentang di depan tubuhnya.
Kriek!
Blum.
Ia mengeluarkan selembar kertas berukuran 16x 24 ukuran normal untuk sebuah foto.
Menatap potret itu, tiba-tiba bulir yang menyembul kecil di dalam kelopak matanya turun membasahi pipinya.
"DANIAH!" ucap Manaf lirih.
Sejenak ia menyimpan potret itu di atas dadanya lalu ia mengenang bagaimana indahnya masa lalu bersama Daniah ketika cinta itu bersemi di masa muda mereka.
Flash back.
Ketika Manaf berada di usia sekitar 27 tahun dan Daniah di usianya 24 tahun mereka saling mencintai satu sama lainnya.