Chereads / suami yang tak dianggap / Chapter 2 - Suami Yang Tak Dianggap episode 1

Chapter 2 - Suami Yang Tak Dianggap episode 1

Paktor keadaan yang membuat seorang pemuda bernama mahar. merasa tak betah tinggal dikampung kelahiran.

yaitu kampung Lae mate,kota Subulussalam dan tepatnya di wilayah Aceh bagian selatan

Suatu hari dengan tekat yang kuat,pemuda itupun pergi merantau tampa adanya sebuah keraguan

kota Medan Sumatera Utara adalah menjadi kota sasaran

berharap disana mendapatkan pengalaman

yang membuat hidupnya memperoleh perubahan

Setelah lelaki itu sampai di tujuan.

seharian ia mencari-cari, tempat untuk tinggal.tempat yang ia inginkan sesuai dengan keadaan

banyak sudah kontrakan maupun kos-kosan yang ia lalui karena ketidak sanggupan

hingga pada akhirnya,ia menemukan kontrakan yang sesuai dengan kemampuan

iapun melunasinya untuk beberapa bulan kedepan

Sebulan kemudian telah berlalu sementara ia belum juga mendapatkan pekerjaan yang menetap.palingan ia bekerja di depan toko-toko kecil sebagai tukang angkat barang dan gajinyapun tidak seberapa

hingga membuat hatinya menjadi cemas

Suatu ketika di sore hari, pemuda itu telah selesai pada pekerjaannya

ia bergegas pergi pulang kerumahnya,

saat diperjalanan,ia melihat suatu kejadian yang tidak biasa ia saksikan

yaitu: lima penjahat bertopeng sedang mengelilingi sebuah mobil mewah yang di dalamnya ada dua orang bapak²

yaitu, bapak bos Hendrawan bersama supir pribadi sekali gus bodigatnya

para penjahat pun menyuruh kedua pengendara mobil itu turun sambil memukul pecah kaca mobil itu

disaat itu pula kedua bapak tersebut turun.

Tampa basa-basi, kelima penjahat langsung menyerang dan ingin menghabisi bapak hendra.

namun, dengan tanggung jawab yang ia emban ia si bodigat pun mencoba menghalang-halangi dan memberi perlawanan

akan tetapi sang bodigat tak kuasa menghadapi kelima orang bertopeng itu

hingga terkapar bersimbah darah

setelah berhasil menghabisi bodigat itu hingga tak sadarkan diri selanjutnya,para penjahat pun ingin menghabisi target utama mereka

yaitu bapak Hendrawan

tiba-tiba saja mahar datang menggagalkan rencana pembunuhan itu

mereka pun bertarung dengan sengit

hingga pada akhirnya mahar berhasil membuat para penjahat itu perustasi lalu pergi

mahar lalu membawa Hendrawan dan bodigatnya yang sudah tidak sadarkan diri kerumah sakit terdekat lalu memberitahukan kepada keluarga besar pak Hendra melalui kartu nama yang dipungut Mahar dan disitu tertulis nomor telepon rumah pak Hendrawan

dan melaporkan perkara tersebut kepolisi

para polisi pun mengikuti jejak para pembunuh bayaran itu. tetapi, hasilnya nihil, mereka hilang seperti ditelan bumi.

penjahat itu dikatakan pembunuh bayaran karena mereka tidak merampas barang berharga tapi, malah ingin menghabisi korbannya

namun, tidak ada seorang pun yang tahu siapa orang dibalik kejahatan tersebut

tidak lama kemudian, keluarga pak Hendrawan pun berdatangan kerumah sakit diiringi dengan Isyak tangis yang kedengarannya sangat memilukan sekali

ibu dan tiga anaknya itu menanyakan ruangan tempat bapak Hendra dirawat,kepada seorang suster.setelah diberitahukan, mereka langsung menujunya

begitu pula dengan keluarganya yang lain pun ikut menyusul

sementara itu, mahar di mintai keterangan oleh para polisi tentang keronologi kejadian tersebut.hingga menjelaskannya dikantor polisi

seminggu setelah kejadian itu,rasa terauma pak Hendrawan pun sudah mulai hilang

sang bodigatnya yang terluka parah pun juga sudah mulai membaik

tiba² saja pak Hendrawan teringat akan sosok seorang pemuda yang menyelamatkan hidupnya

lalu menyuruh beberapa anak buah nya untuk mengundangnya datang ketempat kediamanya

Beberapa anak buah Hendrawan pun mendatangi kantor polisi guna dan tujuan untuk mereka menanyakan alamat pemuda yang bernama Mahar itu.

setelah mereka mendapatkan alamatnya, mereka langsung bergegas menuju rumah/kos-2an yang di tempati Mahar tersebut.

Tak lama kemudian mereka sampai, hingga langsung mengajak mahar menghadap kepada majikan mereka.

Awalnya Mahar menolak:Namun, setelah mendengar kedua orang suruhan pak Hendrawan itu sedikit memaksa dengan tutur kata yang sangat lemah lembut diapun tak sampai hati menolaknya

hingga akhirnya menuruti ajakan kedua orang tersebut.Ketika Mahar sampai iapun sangat terkejut melihat acara penyambutan kepada dirinya yang ia anggap sangatlah berlebihan karena merasa dirinya hanyalah orang biasa namun,diperlakukan seperti layaknya tamu teristimewa.

Hendrawan menyambutnya dengan merentangkan tangan sambil berjalan lalu memeluk Mahar hingga mengucapkan kata2 selamat datang kepada Mahar.setelah itu mempersilahkannya duduk ditengah- tengah keluarga besarnya

seluruh keluarga besar Hendra pun memperlakukan Mahar dengan sangat baik

yaitu:dimulai dari berkenalan,mengajak bicara tentang pribadi,dan hingga melayani Mahar dengan baik dimeja makan.

Dari perbincangan itulah awal mula mahar ditawarkan sebuah pekerjaan oleh bapak Hendrawan hingga singkat cerita Mahar pun menerima tawaran itu dengan senang hati.

Awalnya, bos Hendrawan menjadikan mahar sebagai bodigatnya,lalu ia mempercayakan sebuah restoran peninggalan orang tuanya untuk mahar kelola

dan dia mengawasi dengan seksama.

betapa terkejutnya ia melihat kujujuran pemuda itu

hingga diam-diam ia jatuh hati kepada mahar dan ingin menjadikannya menjadi seorang menantu

di suatu malam,pak Hendrawan kembali mengundang mahar makan malam bersama para keluarganya untuk yang ke-2 kalinya.

Karena dimalam itu juga ia ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting menurutnya

dan disaat enaknya mencicipi hidangan dimalam itu

tiba² pak Hendrawan mengatakan.bahwa,ia punya kabar baik kepada semua anggota keluarga nya

karena penuh penasaran,Ayu putri sulung dan juga sekaligus putri kesayangannya pun menanyakan apa kabar baik yang dimaksud papanya itu dengan sangat penasaran

dan semua mata tertuju kepada bapak Hendrawan Tersebut

dengan penuh semangat ia pun berkata

"kabar baiknya adalah, saya ingin menjodohkan ayu dengan seorang lelaki yang sangat baik hati,jujur dan juga bertanggung jawab tentunya.kata Hendrawan

sang putrinya ayu anzani pun mengatakan komitmennya bahwa ia tidak ingin di jodohkan

dan mengatakan bahwa ia sudah mempunyai pilihannya sendiri

yaitu seno perasattio cinta masa kecilnya dulu yang sedang berjuang menyelesaikan kuliahnya S3-nya di italy

pak Hendrawan pun meledek lelaki pilihan putrinya itu

dengan ledekan, lelaki itu mungkin bukan lelaki yang baik akibat pergaulannya di luar negeri dan bisa saja dia suka main perempuan begitulah kata-kata Hendrawan meragukan pemuda pilihan putrinya.

Ayu Anzani pun menjelaskan bahwa lelaki pilihannya jauh lebih baik dari pada pria manapun karena sudah mengenal Seno sejak kecil

namun Hendrawan tidak menghiraukan perkataan putrinya tersebut

karena penasaran istri Hendrawan yaitu Bu Rini pun menanyakan siapa pemuda yang suaminya maksud itu

Hendrawan mengatakan dengan berterus terang

bahwa lelaki itu sedang berada bersama mereka

semua orang terkejut lalu menatap kearah mahar

"kamu pasti bercanda ya Hendrawan.?"

terdengar suara lelaki tua sambil tertawa terbahak-bahak.rupanya lelaki tua itu adalah kakek dari anak-anaknya(mertuanya Hendrawan)

"saya tidak bercanda paa..!!! kata Hendrawan dengan muka yang serius

kakek itu pun terdiam secara tiba-tiba

"kamu jangan egois Hendrak kasian tuh anak kamu..!"kata seorang nenek.yaitu, ibu kandungnya pak Hendrawan

"ia, papa dan mama bener mas, kamu juga harus memikirkan kebahagian putri kita jangan memutuskan suatu perkara sendiri-sendiri."kata bu Rini menyambung

Hendrawan pun tersenyum melihat semua orang menyudutkan nya lalu menatap kearah Mahar,sembari bertanya.

"menurut kamu nak..?" katanya pelan-pelan.

"semua, yang dikatakan oleh Tante,kakek,nenek dan ayu itu semua bener om,saya sendiri merasa tidak pantas omm..!kata Mahar dengan tegas

"tuu kan paa, kak mahar ajh gak setuju tuhh..! kata salah satu putri Hendrawan yang lain yaitu, Susan Anzani

Ayu pun tersenyum mendengar suara adiknya yang lembut itu.

Hendrawan langsung terdiam dan pergi meninggalkan meja makan

semua orang pun merasa aneh melihat kelakuan pak Hendrawan termasuk Mahar yang merasa salah tingkah.hingga Mahar pun pamit dengan beralasan ada janjian dengan temannya

keesokkan harinya, Hendrawan masih saja terdiam dan sangat sulit diajak bicara dan biasanya dia adalah orang yang paling disiplin berangkat kekantor

tapi hari ini sudah jam 8 pagi dia masih saja mengenakan pakaian tidurnya

sementara semua orang sudah menunggu dimeja makan

Bu Rini mengajaknya keluar untuk makan tapi, dia menolak

Bu Rini pun mengatakan semua tingkah laku suaminya itu kepada anak-anak dan kepada keluarganya yang lain

"ya begitu tuu, kalau keinginannya tidak terpenuhi jadi ngambek deh jadinya" dan lama-kelamaan nanti badannya lemas terus jatuh sakit deh nenek paling paham sifat papa kalian yang begituan..!! kata ibu mertua Arini itu

"ia emang bener Buu kayaknya ini akibat yang semalam deh."kata Rini menjawab gumeman mertuanya itu

Ayu pun merasa serba salah

namun merasa bingung karena dia juga tidak menyukai lelaki pilihan papanya itu.

dengan perasaan bingung ia menghubungi Seno di italy hingga menjelaskan persoalan keluarganya yang sedang dalam keadaan percekcokan yang cukup memperihatinkan itu

namun, Seno hanya bisa memberi pesan agar Ayu bisa menghadapi dengan penuh kesabaran

karena ia baru bisa balik ke Indonesia 6 bulan lagi