Tak ada yang lebih sial dibandingkan dengan bertemu mantan dari istri sendiri.
Mungkin kata ini sangat tepat untuk menggambarkan perasaan Nazam ketika ia mendapati Naran diam-diam mengintip di sebalik patung mannequin.
"Aku tanya apa yang kamu lakukan di sana?" ulang Nazam bertanya. Dia sungguh butuh jawabanya sekarang juga.
"Emh, aku hanya ...."
"Jangan bilang kamu menguntit Sofia. Benar begitu?" telisik Nazam. Wajahnya mulai mengeras. Dia tak tahan tiap kali melihat wajah laki-laki itu. Apalagi sedekat ini.
"Apa? Menguntit? Ha, yang benar saja." Naran sudah ketahuan, masih saja ingin mengelak. Dia malah tertawa kecil seakan tudingan Nazam sangatlah lucu.
"Mas, gimana penampilanku?" Sofia tiba di saat itu. Membuat dua pasang mata itu kini tertuju pada Sofia yang memakai gaun panjang semata kaki berwarna biru. Cantik sekali. Sekilas mereka terpesona dan tenggelam dalam keterdiaman masing-masing.