Tawa menggelegar memenuhi satu ruangan kerja. Ruangan di mana Davin berada. Di kantornya.
Rencana busuk mulai dia rancang. Setelah melihat dengan mata kepala sendiri bukti kuat bahwa keluarga Sofia melakukan korupsi besar, Davin serasa puas hatinya.
"Lihat saja. Ini akan menjadi pembalasan paling pas untukmu. Inilah akibatnya karena sudah berani membatalkan investasi itu dan hampir membuat usahaku bangkrut."
Davin ongkang kaki di ruang kerjanya. Tertawa bak orang gila.
"Ini akan menjadi pembalasan sempurna yang akan kamu terima dariku. Nantikan saja."
Ketukan di pintu mengakhiri tawanya. Dan ia sedikit kesal mengapa orang-orang perusahaan senang sekali mengganggu. Padahal, ia sedang asyik-asyiknya membayangkan kehancuran keluarga Sofia.
"Masuk!" Pada akhirnya terpaksa menyuruh si pengetuk pintu untuk masuk ke ruangannya.
Naran muncul ketika pintu terbuka.
'Oh, ya. Aku lupa kalau tadi menyuruhnya datang ke kantor. Sial, anak sendiri yang merusak kebahagiaanku di pagi ini.'