Wanita yang Nazam sebut sebagai tante Ani itu mengetuk pintu ruangan. Mengucap sapaan, lalu berkata jika ada tamu istimewa yang ingin menemuinya.
Sofia semakin gugup. Dia takut menghadapi bu Hanum yang baginya bisa saja berwajah judes. Sungguh, dari sekian hal yang Sofia tak mau lihat di muka bumi adalah ketika ia dihadapkan dengan seseorang yang bermuka jutek.
Nazam merasakan ketegangan istrinya. Gegas ia menggenggam tangan wanita itu, menatap dalam seraya tersenyum kecil, seakan berkata, 'It's okay. Semua akan baik-baik saja.'
Ia membalas genggaman Nazam, sebelum akhirnya dilepas lagi ketika pintu berdercit ngeri. Mirip suara dercit yang selalu hadir dalam scane film horor.
"Kamu ...."
Keluar wanita berkerudung abu-abu. Dia bu Hanum. Orang yang paling berjasa untuk mendiang Ratna. Ibu asuhnya.
"Selamat pagi menjelang siang, Bu," sapa Nazam. Laki-laki yang telah menghinggapi hati Sofia itu tersenyum tulus, matanya memancar penuh kerinduan.