Awalnya semua tampak baik-baik saja. Sofia mencoba cuek dan mencoba membiasakan diri dengan kehidupan satu atap dengan pelakor berkedok sahabat suaminya itu.
Kan, hanya sementara. Hanya tiga hari. Mana mungkin Sofia tak bisa mengontrol kesabarannya selama itu.
Pikiran Sofia awalnya begitu. Namun, ternyata ketika malam tiba, wanita tersebut kembali berulah dengan bermanja-manja pada suaminya.
Dia tampak tak punya urat malu di hadapan Sofia. Main pegang-pegang punggung tangan Nazam dengan leluasa ketika berada di meja makan.
"Zam, aku butuh tambahan garam. Makananku entah kenapa rasanya kurang asin. Tolong, ya," pintanya bernada manja. Membuat Sofia muak.
Belum dua puluh empat jam Gladis tinggal di rumahnya, wanita gila itu sudah bertingkah bak seorang putri saja. Minta garam pun mesti Nazam yang ambilkan?
"Heh, kamu kalau mau garam, ambil sendiri! Memangnya suamiku babu kamu?!"