Pupil mata Sofia membesar di detik itu juga. Bibirnya tersenyum lebar, menampakkan gigi-gigi yang putih seperti warna susu fuul cream.
"Ify? Naran?"
Iya, mereka yang datang. Ify sudah terlihat bugar, padahal belum lama ini dia melahirkan anak pertamanya. Dan anak itu kini tengah digendong oleh Naran.
Sementara di tangan Ify ada parcel buah yang akhirnya diserahkan ke tangan Nazam. Lelaki itu berdiri, menerimanya.
"Wah, apa ini? Terima kasih," ucap Nazam. Tak lama menyimpannya di atas nakas.
"Hay, katanya sakit. Makanya aku ke sini, mau jengukin," ucap Ify mendekat ke arah Sofia dan Nazam.
"Makasih banget, Fy. Aku nggak sangka bakal dijengukin begini. Makasih juga buat buahnya. Btw, kamu tahu dari mana aku sakit? Soalnya perasaan nggak bilang siapa pun, deh. Orang tua sendiri aja enggak aku kasih tahu karena enggak mau bikin mereka khawatir," tanya Sofia kemudian. Dia sangat penasaran akan hal itu.