Beberapa saat sebelum Nazam melihat istrinya berlarian di sisi jalan, saat itu Nazam yang pulang menumpang pada Mulyo gara-gara mobilnya mogok.
Macet mulai mengular, dan entah mengapa Nazam malah menyuruh Mulyo untuk mencari jalan alternatif lain, masuk ke gang sempit dan keluar ke jalan raya utama di depannya.
Ketika itu, Nazam begitu merasa gelisah. Hatinya teringat Sofia tak henti-henti.
Dia sudah menghibunginya, tapi ia tak kunjung mendapat jawaban. Sebab, ponselnya ditinggal di rumahnya. Sementara Sofia saat itu sedang menyusuri toko demi bisa mendapatkan susunya.
Dari sisi jendela, sekelebat bayangan familier mengalihkam perhatian Nazam. Dia memerhatikan wanita yang tengah lari mengejar lelaki itu dengan teliti, lewat kaca spion.
Dan ketika wanita itu menoleh, Nazam bak terkena sengatan listrik, menyadari bahwa yang tengah berlari itu adalah istrinya sendiri.