"Ha ha ha! Ayo, mari ikut ke dalam."
"Lepaskan! Tolooong!"
Sofia diseret dan didorong ramai-ramai masuk ke gang sempit itu lebih dalam lagi. Membuat sekotak susu hamilnya jatuh begitu saja.
Teriakan minta tolongnya hanya menjadi sebuah lagu pedih yang tak didengar orang.
Karena di gang itu tak ada siapa pun orang tinggal. Gang itu disebut sebagai gang mati yang terbengkalai, dan akhirnya menjadi sarang pencopet, begal, dan penjahat lainnya.
Sofia menangis ketakutan. Masih berusaha meminta tolong, meski akhirnya dia malah ditertawakan.
"Tolooong! Siapa pun!" Suaranya sudah agak serak, tubuhnya gemetaran.
Sofia digendong paksa karena dia terus meronta, susah diseretnya. Sofia kembali melawan, tetapi pada akhirnya ia diam setelah mendapat satu pukulan keras di pangkal lehernya.
"Berisik banget, sih, makanya kena pukul, kan ...."
Sofia meringis di tengah tangisnya. Pikirannya kini dipenuhi dengan sosok Nazam. Hatinya terus memanggil namanya.
'Mas, tolong aku ....'