Sebelum kejadian tersenggolnya Nazam ....
Lelaki itu sudah merasa kacau sebelum pekerjaannya benar-benar selesai. Ia mengacak rambut, berpikir harus menenangkan dulu pikirannya, kecuali jika dia mau gila sungguhan.
Nazam keluar ruangan, bermaksud untuk membeli kopi sendiri. Sekalian cuci mata, melihat langit yang cerah luar biasa.
"Loh, Pak. Mau ke mana? Klien kita sudah mau sampai," cegah Mulyo waktu itu.
Nazam kontan menatap nyalang. Berani sekali dia menghentikan langkahnya itu?
"Aku harus bisa menjaga kewarasanku, jadi jangan mencegahku begini. Toh aku akan segera kembali, jangan khawati aku akan telat menyambut tamu kita," ucap Nazam yakin.
"Justru dengan kamu menghalang-halangiku begini malah akan membuat waktu tersita dengan cepat. Sia-sia. Sebaiknya kamu minggir."
Nazam menyingkirkan Mulyo dari hadapannya, dan dengan cuek pergi dari sana, meninggalkan Mulyo yang kini bermuka cemas.