"Akhirnya, aku bisa membuatkan iklan untuk perusahaan minuman berjulukan penghilang dahaga sedunia ini," gumam Nazam sambil menatap file yang hendak dia tandatangani yang kemudian akan diserahkan ke tim produksi.
Yang artinya dia sudah bisa memulai untuk membuat iklannya.
Nazam meletakkan kembali di meja secara hati-hati, mengambil pena. Dia sudah siap-siap membubuhkan tanda tangannya.
BUG! BUG! BUG!
"Pak! Pak!"
Jiah! Gedoran pintu yang diiringi seruan rusuh itu menghancurkan konsentrasi Nazam. Bahkan dia kaget sampai akhirnya tak sengaja mencoret asal di atas kertas berharga itu.
Tak lama pintu terbuka, Mulyo ternyata yang menghancurkan konsentrasi bagusnya itu. Nazam merasa sial sekali.
"Aaaaaargh!" Keluar sudah khodamnya. Dia marah.
Mulyo yang baru saja masuk membuat dia terkaget-kaget sampai nyaris saja melepaskan setengah dari sukmanya dari raga.
"A-ada apa, Pak?" tanya Mulyo ketakutan setengah mati, hingga keringat pun bercucur tak henti-henti.
