Waktu masih terang ketika Sofia dan Nazam kembali ke jalan raya utama. Sangat disayangkan andai mereka langsung pulang begitu saja.
"Mas, kita main dulu, yuk, di sana," tunjuk Sofia ke lapangan luas yang banjir pengunjung.
Di sana sedang ada pasar malam. Sofia sangat ingin main. Sudah lama sekali sejak ia mendekam diri di rumah terus, apalagi setelah ayahnya ditahan.
Nazam menepikan mobilnya, tersenyum.
"Boleh. Apa pun buat kamu akan aku berikan," gombalnya seraya melanjukan kendaraannya kembali, masuk ke area parkir.
"Haish! Gombal terus!" oceh Sofia merasa sangat gemas sekali terhadap sanf suami. Inginnya mencubit pipinya kuat-kuat. Tapi untungnya itu hanya keinginan canda belaka.
"Eh, tapi ini keinginan kamu apa bayi-bayi kita, nih?" tanyanya kemudian.
Nazam telah berhasil memarkirkan mobilnya. Dia mencium perut Sofia selagi wanita itu belum menjawabnya.
"Mungkin dua-duanya," sahut Sofia kemudian. Dia mengacak rambut Nazam dengan gemasnya.
