Bel pintu berbunyi ketika Sofia masih asyik berbicara di telepon. Tidak, lebih tepatnya masih mendengarkan kesunyian di seberang telepon.
"Yank, ada tamu. Dilihat dulu bisa?!" Suara Nazam mengaum kencang. Mungkin sengaja karena merasa Sofia sedang asyik berteleponan. Menganggapnya tak bisa mendengar kalau tak bersuara keras.
Padahal Sofia sudah berdiri, bahkan berjalan hingga ambang pintu sesaat sebelum Nazam berteriak.
"Iya, Mas. Aku lihat dulu," ucap Sofia tak membalas kencang.
Sambil menempelkan ponsel di telinga, dia berjalan menuju pintu. Melihat siapa tamu lewat layar CCTV pintu, ternyata mereka adalah ibu dan kakaknya, Beno.
"Wah, panjang umur banget si abang." Sofia bergumam. Namun, dia tak sadar bahwa gumanannya malah terdengar speaker aktif bagi Ify.
Kontan saja perempuan itu melotot di sana. Beno datang? Tak percaya orang yang sedang dibicarakan malah hadir. Ia tak menyangka.
Merah padam pipinya tanpa alasan.